Articles

5 Mainan Edukatif yang Bisa Mengasah Kemampuan Buah Hati

Mainan berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang buah hati. Tahukah Anda apa saja jenis mainan edukatif yang bisa diberikan untuk anak?

=====================================================================

Supaya tumbuh kembang anak maksimal, si kecil perlu distimulasi dengan baik. Stimulasi pada anak biasanya dilakukan melalui aktivitas bermain. Sebagai orang tua, sudah tahukah Anda mainan edukatif yang bisa mengasah kemampuan si kecil?

Karena dunia anak adalah dunia bermain, sebagai orang tua, wajib hukumnya untuk pintar-pintar memilih mainan sesuai dengan usia anak. Pastikan anak bisa mengambil manfaat dari permainan-permainan yang mereka mainkan.

Untuk Anda yang masih bingung memilihkan mainan edukatif yang tepat untuk si kecil, ada beberapa rekomendasi mainan anak yang bisa Anda pilih. Simak informasi ini sampai selesai, ya.

Kemampuan Anak yang Perlu Dikembangkan Melalui Mainan Edukatif

Sejak terlahir ke dunia, bayi umumnya sudah bisa diajak berinteraksi. Meskipun respons mereka masih terbatas, interaksi tersebut bisa menyumbangkan banyak hal terkait kemampuan anak. Jadi, jangan lelah untuk terus berinteraksi dengan mereka, ya!

Sayangnya, sebagai orang tua baru, terkadang kita bingung dalam memilihkan aktivitas yang sesuai untuk anak. Sebelum memilih mainan edukatif yang cocok, mari kita bahas dulu beberapa kemampuan anak yang harus dikembangkan sejak dini.

1. Fisik
Kemampuan fisik menjadi aspek dasar yang perlu dikembangkan. Untuk bisa melakukan banyak hal di kemudian hari, anak-anak harus memiliki fisik yang sehat. Kemampuan fisik ini umumnya dikembangkan melalui makanan yang bergizi seimbang.

Selain itu, supaya fisiknya lebih matang, Anda juga bisa mendukungnya dengan memainkan mainan yang edukatif. Mengajak anak berolahraga, bermain musik, atau sekadar menggambar di atas kertas juga bisa membantu mengembangkan fisik mereka.

2. Kognitif

Sebagai orang tua, kita tentu menginginkan anak kita tumbuh menjadi anak yang cerdas, bukan? Sayangnya, kecerdasan tidak datang begitu saja. Anda harus mengembangkan kemampuan kognitif anak.

Kemampuan kognitif pada anak-anak dimulai dari interaksi dengan orang tua. Semakin sering Anda mengajak si kecil berinteraksi, kemampuan kognitif anak akan terus berkembang.

Aspek kognitif ini bisa dikembangkan sejak lahir. Supaya mereka tidak mengalami keterlambatan bicara, Anda terlebih dahulu harus aktif mengajak mereka berbicara. Supaya anak-anak bisa berpikir kritis, Anda harus menstimulasi mereka untuk memecahkan suatu masalah. Perkembangan kognitif anak sangat bergantung pada kemampuan Anda dalam menstimulasi mereka.

3. Emosi

Kemampuan emosional anak berkaitan dengan rasa percaya diri dan kemandirian. Kemampuan ini biasanya terlihat saat anak-anak mulai menginjak usia 3 tahun.

Rasa percaya diri akan membuat anak merasa yakin atas kemampuan dirinya sendiri. Untuk mengembangkan rasa percaya diri buah hati, biarkan mereka mencoba sesuatu dengan caranya sendiri. Jangan ragu untuk memberikan pujian jika anak berhasil melakukan pekerjaan yang baik.

Hal yang biasanya mengurangi kepercayaan diri anak adalah sikap orang tua yang sering meremehkan. Misalnya, si kecil ingin mencoba untuk memainkan alat musik, tetapi orang tua justru melarangnya karena dianggap belum mampu. Larangan-larang kecil semacam itu bisa membuat anak kurang percaya diri.

Tak hanya itu, beberapa hal lainnya yang bisa mengurangi rasa percaya diri anak adalah sering membandingkan atau mengkritik anak. Selama mereka melakukan hal baik, dukung mereka. Jika ada hal kurang baik yang dilakukan si kecil, ingatkan dengan cara yang tepat.

Dengan rasa percaya diri yang tinggi, sikap mandiri pada anak pun akan berkembang. Mereka tidak ragu untuk mengandalkan dirinya sendiri. Dua kemampuan emosi ini akan menjadi bekal penting anak di kemudian hari.

4. Sosial

Terakhir, kemampuan sosial pada anak juga harus dikembangkan dengan baik. Untuk mengembangkan kemampuan ini, ajak anak-anak untuk lebih banyak berinteraksi. Tak hanya berinteraksi dengan Anda, anak-anak juga bisa diajak berinteraksi dengan orang lain.

Ajak si kecil bertemu dengan teman sebayanya. Biarkan mereka berinteraksi dan berteman. Ketika berinteraksi dengan teman-temannya, Anda bisa mulai mengajari sopan santun, kerjasama, berbagi, dan banyak hal lainnya.

5 Mainan Edukatif yang Bisa Mengasah Kemampuan

Untuk mengembangkan kemampuan anak, jangan hanya fokus dengan satu kemampuan saja, ya. Anda bisa mengembangkan 4 kemampuan anak secara bersamaan. Caranya adalah dengan memanfaatkan mainan edukatif.

Ada banyak sekali mainan anak yang edukatif yang bisa mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, emosi, hingga sosial mereka. Lima permainan yang akan dijelaskan berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Mainan Edukatif untuk Anak Usia 1 – 12 Bulan

Apakah bayi bisa diajak bermain? Jawabannya tentu saja bisa. Anda bisa menstimulasi anak sejak dini.

Setelah berusia satu bulan, bayi biasanya akan lebih ekspresif. Indra pendengaran dan penglihatan si kecil sudah mulai berkembang. Kini saatnya Anda memilihkan mainan edukatif bayi yang tepat. Lalu, mainan apa yang cocok untuk bayi usia 1 – 12 bulan?

Pada bulan pertama kehidupannya, Anda bisa fokus untuk mengembangkan indera pendengaran dan penglihatan anak. Mainan yang mengeluarkan bunyi adalah pilihan yang tepat. Crib toys bisa menjadi salah satu mainan anak yang edukatif. Bayi akan merasa tenang apabila mendengar musik yang muncul dari mainan ini.

Kemudian, untuk melatih respon anak terhadap stimulasi yang kita berikan, Anda bisa menggunakan boneka jari. Pada usia satu atau dua bulan, anak-anak mulai suka menggenggam tangan orang-orang di sekelilingnya. Gak Ada salahnya untuk memasangkan boneka jari pada jari Anda.

Ajak anak bercerita dengan boneka jari. Jika anak-anak tertarik, mereka akan meresponnya dengan senyuman atau ekspresi-ekspresi lucu lainnya.

Kemudian, saat anak-anak sudah mulai tumbuh gigi, Anda bisa juga memberikannya teether toys. Mainan ini bisa membantu merangsang pertumbuhan gigi. Selain itu, teether toys juga bisa dipegang-pegang untuk mengembangkan motorik halusnya.

Nah, setelah anak mulai bisa duduk sendiri, Anda bisa mulai memberikan mainan yang bisa mengembangkan kecerdasan. Anda bisa menggunakan flash card, busy book, atau mainan lainnya untuk mengenalkan hal-hal sekitar dan meningkatkan daya ingat anak.

2. Mainan Edukatif Anak Usia 1 – 2 Tahun

Setelah ulang tahun pertama, anak-anak akan menjadi lebih aktif daripada sebelumnya. Mereka mulai berlatih untuk berjalan. Anda bisa menggunakan baby push walker untuk membantu anak agar cepat berjalan.

Kemudian, pada usia ini, rasa ingin tahu anak juga sangat besar. Anda bisa mengajak anak untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Mainan edukatif anak 1 – 2 tahun yang direkomendasikan untuk Anda adalah benda-benda sekitar.

Anda bisa memberikan sekotak mainan perlengkapan dapur untuk diacak-acak oleh si kecil. Ajak mereka mengenali berbagai replika perlengkapan dapur tersebut.

Kemudian, mulai usia ini, Anda sudah harus mengenalkan buku pada anak, ya. Selain busy book, Anda bisa mulai memberikan buku cerita.

Jangan langsung memberikan buku dengan banyak tulisan, ya. Fokuskan buku cerita yang lebih banyak gambar daripada tulisan. Ajak anak-anak memahami cerita melalui rangkaian gambar yang ada pada buku tersebut.

Mengapa buku harus dikenalkan pada anak sejak dini? Tujuannya adalah agar anak akrab dengan buku.

Seperti yang kita ketahui bersama, kemampuan literasi anak-anak Indonesia cenderung rendah. Dengan mengenalkan buku sejak dini, diharapkan anak-anak bisa lebih tertarik untuk membaca dan menulis.

3. Mainan Edukatif Anak Usia 2 – 3 Tahun

Setelah anak bisa berjalan, kemampuan yang harus segera dikembangkan adalah kontrol terhadap mata dan gerak tubuh. Anak-anak harus mulai mengkoordinasikan mata, telinga, dan tangan.

Mainan edukatif anak usia 1-3 tahun tidak terlepas dari buku bacaan, buku gambar, serta mainan lilin yang bisa dibentuk. Permainan tersebut bisa mengasah berbagai kemampuan anak.

Buku bacaan bisa mengembangkan imajinasi anak. Melalui buku-buku cerita tersebut, anak-anak juga bisa belajar menyelesaikan masalah.

Kemudian, buku gambar juga bisa membantu anak untuk mengeksplorasi kemampuan berekspresi dan kreativitas. Sesuatu yang digambar si kecil adalah apa yang mereka pahami dari lingkungan sekitar. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, setelah selesai menggambar, beri pertanyaan-pertanyaan kecil seputar apa yang mereka gambar.

Selain melatih kreativitas, menggambar juga bisa melatih koordinasi antara mata dengan tangan. Anak-anak akan memilih warna dan bentuk kemudian menggambarnya secara hati-hati menggunakan pensil warna atau crayon. Saat memegang alat tulis tersebut, motorik halus anak pun akan semakin berkembang.

Jika bosan, Anda juga bisa memberikan playdoh atau mainan lilin yang dapat dibentuk. Playdoh juga bisa mengembangkan kreativitas, mematangkan motorik halus dan kasar, melatih kesabaran.

4. Mainan Edukatif Anak usia 3 – 4 Tahun

Pada usia ini, selain memberikan mainan edukatif yang bisa melatih koordinasi, Anda juga bisa memberikan mainan yang bisa mengasah kemampuan menyelesaikan masalah. Puzzle, sepeda roda tiga, dan mainan yang ada di arena bermain bisa menjadi pilihan terbaik.

Ketika bermain puzzle, anak-anak akan berusaha untuk menggabung-gabungkan potongan gambar. Aktivitas ini membutuhkan konsentrasi dan kesabaran yang tinggi. Semangati anak untuk menyelesaikan satu puzzle yang sudah mereka buka, ya!

Kemudian, pada usia ini, Anda juga bisa sering-sering mengajak anak untuk bermain di luar rumah. Jika tidak sempat untuk pergi ke taman bermain, Anda bisa mengajak anak untuk bermain di sekitar rumah dengan mengendarai sepeda roda tiga.

5. Mainan Edukatif Anak Usia 4 – 5 Tahun

Pada usia ini, anak-anak sudah masuk masa-masa prasekolah. Untuk mempersiapkan anak menuju masa sekolah, Anda bisa memilih mainan edukatif yang mengasah kemampuan berpikir.

Pada usia ini, anak bisa dikenalkan dengan huruf dan angka. Ajak mereka untuk mengingat huruf dan angka. Anda bisa melatih daya ingat anak dengan menggunakan flash card.

Kemudian, mainan lainnya, seperti monopoli, lego, atau ular tangga juga bisa menjadi mainan lainnya yang bisa Anda pilih saat anak bosan belajar huruf dan angka.

Anda juga bisa mengenalkan mereka pada musik untuk mengembangkan jiwa seni mereka. Musik bisa menghilangkan stres anak.
Itulah beberapa mainan anak yang edukatif sesuai dengan usia mereka. Selain mainan yang disebutkan di atas, tentu masih ada banyak sekali jenis mainan lainnya.

Dalam hal ini, sebagai orang tua, Anda dituntut untuk lebih peka dan belajar lebih banyak lagi tentang dunia anak. Jadi, tak hanya anak yang belajar memahami dunia. Anda sebagai orang tua pun wajib belajar bagaimana menjadi orangtua yang baik.
Ulasan ini hanya satu dari banyak pengetahuan yang harus dipelajari sebagai orang tua. Jangan lelah untuk berusaha menjadi orang tua yang baik, ya. Semoga bermanfaat!

 

Sumber :

  • https://id.theasianparent.com/mainan-edukatif-untuk-anak
  • https://nakita.grid.id/read/021597622/asah-kemampuan-motorik-bayi-usia-1-bulan-dengan-5-mainan-ini?page=all
  • https://lifestyle.okezone.com/read/2018/04/18/196/1888276/5-aspek-pada-diri-anak-yang-perlu-dikembangkan-demi-masa-depannya?page=2
  • https://www.zwitsal.co.id/momen-bermainku/yuk-kenali-mainan-bayi-sesuai-tahapan-usianya
  • https://www.cekaja.com/info/asah-kreativitas-anak-dengan-mainan-edukatif/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *